Sunday 6 June 2010

Dari wikipedia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktek untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai [1] Istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran. Bila teori belajar dan pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran, teknologi pendidikan mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses mengembangkan kemampuan manusia.

persepsi Islam terhadap perkembangan sains dan Teknologi

Kaum muslimin rahimakumullah!Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan selalu bersyukur kepada Allah yg telah mengaruniai agama Islam sebagai pedoman hidup yg lurus lengkap dan sempurna sebagaimana ditegaskan dalam Alquran surat Al-Maidah ayat tiga yg artinya “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku cukupkan kepadamu ni’mat-Ku dan telah Aku ridhai Islam menjadi agamamu.” Kaum muslimin yg berbahagia!Salah satu keagungan ni’mat yg dikaruniakan Allah bagi umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah ni’mat ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya krn Allah telah mengaruniakan anugerah keni’matan kepada manusia yg bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan keni’matan sains teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adl sumber teknologi yg mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknoogi adl terapan atau aplikasi dari ilmu yg dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yg lbh canggih dan dapat mendorong manusia utk berkembang lbh maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis utk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh adl firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 80 yg artinya “Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi utk kamu guna memelihara diri dalam peperanganmu.” Dari keterangan itu jelas sekali bahwa manusia dituntut utk berbuat sesuatu dgn sarana teknologi. Sehingga tidak mengherankan jika abad ke-7 M telah banyak lahir pemikir Islam yg tangguh produktif dan inofatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepeloporan dan keunggulan umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan sudah dimulai pada abad itu. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu tidak sempat ditindaklanjuti dgn sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar umat Islam akhirnya melepaskan kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dgn mudah mengambil dan menransfer ilmu dan teknologi yg dimiliki dunia Islam dan dgn mudah pula mereka membuat licik yaitu membelenggu para pemikir Islam sehinggu sampai saat ini bangsa Baratlah yg menjadi pelopor dan pengendali ilmu pengetahuan dan teknologi. Kaum muslimin rahimakumullah!Begitulah menurut catatan sejarah bangsa Barat berhasil mengambil khazanah ilmu pengetahuan yg telah dikembangkan lbh dahulu oleh kaum muslimin kemudian mereka mengembangkannya di atas paham materialisme tanpa mengindahkan lagi nilai-nilai Islam sehingga terjadilah perubahan total sampai akhirnya terlepas dari sendi-sendi kebenaran. Para ilmuwan Barat dari abad ke abad kian mendewa-dewakan rasionalitas bahkan telah menuhankan ilmu dan teknologi sebagai kekuatan hidupnya. Mereka menyangka bahwa dgn iptek mereka pasti bisa mencapai apa saja yg ada di bumi ini dan merasa dirinya kuasa pula menundukkan langit bahkan mengira akan dapat menundukkan segala yg ada di bumi dn langit. Sehingga tokoh-tokoh mereka merasa mempunyai hak utk memaksakan ilmu pengetahuan dan teknologinya itu kepada semua yg ada di bumi agar mereka bisa mendikte dan memberi keutusan terhadap segala permasalahan di dunia. Sebenarnya masyarakat Barat itu patut dikasihani krn akibat kesombongannya itu mereka lupa bahwa manusia betapapun tingg kepandaiannya hanya bisa mengetahui kulit luar atau hal-hal yg lahiriah saja dari kehidupan semesta alam. Manusia hanya diberi ilmu pengetahuan yg sedikit dari kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada lagi yg lbh pintar dan sungguh Allah SWT benci kepada orang yg hanya tahu tentang dunia tetapi bodoh tentang kebenaran yg ada di dalamnya. Allah SWT berfirman yg artinya “Celakalah bagi orang-orang kafir dgn siksa yg pedih. Mereka lbh menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan menghalangi manusia dari jalan Allah serta menginginkan agar jalan itu bengkok. Mereka berada dalam kesesatan yg nyata.” . Kaum muslimin rahimakumullah!Peradaban modern adl hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yg gemilang yg telah dicapai oleh manusia setelah diadakan penelitian yg tekun dan eksperimen yg mahal yg telah dilakukan selama berabad-abad. Maka sudah sepantasnya kalau kemudian manusia menggunakan penemuan-penemuannya itu guna meningkatkan taraf hidupnya. Kemajuan teknologi secara umum telah banyak dini’mati oleh masyarakat luas dgn cara yg belum pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala. Makanan lbh ni’mat dan beraneka ragam pakaian terbuat dari bahan yg jauh lbh baik dan halus sarana-sarana transportasi dan komunikasi yg kecepatannya amat mengagumkan gedung dan rumah tempat tinggal dibangun dengn megah dan mewah. Tampaknya manusia di masa depan akan mencapai taraf kemakmuran yg lbh tinggi dan memperoleh kemudahan-kemudahan yg lbh banyak lagi. Walaupun demikian kita juga menyaksikan betapa batin manusia zaman sekarang selalu mengerang krn sirat kerakusan manusia semakin merajalela dan perasaan saling iri di antara perorangan atau kelompok telah menyalakan api kebencian di mana-mana. Kata orang bijak di dunia sekarang ini nafsu manusia lbh besar daripada akal sahabatnya. Kebanyakan manusia di dunia kini hanya mengingat kesenangan hidupnya lupa kepada Tuhannya. Ia mengira bahwa dunia ini adl segalanya tak ada kelanjutannya dan tak ada kehidupan kecuali di dunia saja. Benar bahwa agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang maupun di waktu-waktu yg kan datang. Demikian pula ajaran Islam ia tidak akan bertentangan dgn teori-teori pemikiran modern yg teraturdan lurus dan analisa-analisa yg teliti dan obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adl mubah termasuk segala apa yg disajikan oleh berbagai peradaban baik yg lama ataupun yg baru. Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak ada yg hukumnya haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yg tegas dan pasti mengherankannya. Bukanlah Alquran sendiri telah menegaskan bahwa agama Islam bukanlah agma yg sempit? Allah SWT telah berfirman yg artinya “Di sekali-kali tidak menjadikan kamu dalam agama suatu kesempitan.” . Adapun peradaban modern yg begitu luas memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti televisi vidio alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua muda atau anak-anak yg tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yg diakibatkannya. Tetapi di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya pelbagai media informasidn alat-alat canggih yg dimiliki dunia saat ini dapat berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yg menentukan opersionalnya. Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan dgn baik dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala manusia menggunakannya utk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata. Kaum muslimin rahimakumullah!Memang dalam abad teknologi dan era globalisasi ini umat Islam hendaklah emlakukan langkah-langkah strategis dgn meningkatkan pembinaan sumber daya manusia guna mewujudkan kualitas iman dn takwa serta tidk ketinggalan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun seiring dgn upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kita pun harus jeli menentukan pilihan ini. Untuk apakah semua kemajuan itu? Apakah sekadar utk menuruti keinginan-keinginan syahwat lalu tenggelam dalam kemewahan dunia hingga melupakan akhirat dan menjadi pengikut-pengikut setan? Ataukah sebaliknya semua ilmu dan kemajuan itu dicari utk menegakkan syariat Allah guna memakmurkan bumi dan menegakkan keadilan seperti yg dikehendaki Allah serta utk meluruskan kehidupan dgn berlandaskan pada kaidah noral Islam? Itulah pertanyaan dan tantangn bagi kita yg haurs kita jawab dgn pemikiran yg berwawasan jauh ke depan. Namun terlepas dari problema dan kekhawatiran-kekhawatiran sebagaimana diuraikan di atas kita sebagai umat Islam harus selalu optimis dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Karena sungguhpun perubahan sosial dan tta nilai kehidupan yg dibawa oleh arus modernisasi westernisasi dan sekularisasi terus-menerus menimpa dan menyerang masyarakat Islam tetapi kesadaran umat Islam utk membendung dampak-dampak negatif dari budaya Barat itu ternyata masih cukup tinggi meskipun hanya segolongan kecil umat yaitu mereka yg tetap teguh utk menegakkan nilai-nilai Islam. Akhirnya semoga dakwah yg singkat ini bermanfaat amin. Sumber Diadaptasi dari Khutbah Cendekiawan Menjembatani Kesenjangan Intelektualitas Umat Drs. Achmad Suyuti Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
sumber file al_islam.chm
.garpinghor {border: #000000 1px solid;font-size: 8pt; background-color: ;height: 450; width: 500; overflow:hidden;}
http://blog.re.or.id/persepsi-islam-terhadap-perkembangan-sains-dan-teknologi.htm

Hasrat Umat Islam Terhadap Pendidikan dan Teknologi Barat

Hasrat Umat Islam Terhadap Pendidikan dan Teknologi Barat
Sehubungan dengan karya Edward Said tentang T.E. Lawrence di tengah bangsa Arab termasuk di antara tujuan-tujuannya: "pertama, mendorong orang Timur (yang tak bersemangat, tak berdaya, menyia-nyiakan waktu) agar senantiasa berada dalam gerakan; kedua, menentukan gerakan dalam bentuk barat secara esensial.' [1] Namun demikian, ini adalah pernyataan yang amat berani; ada gerakan di antara bangsa Arab yang sudah ada sebelum Lawrence "mendorong" mereka dan bukan untuk "memaksakan" sesuatu yang tidak mereka kehendaki, bahkan lebih menunjukkan bagaimana mereka mencapai cita-cita yang diidam-idamkan. Dapat diakui bahwa nasehat Lawrence ini telah merefleksikan sesuatu yang ada di dalam kepribadiannya, dan juga, dari keinginan-keinginan pemerintah Inggris yang kurang meluas. Akan tetapi fakta mendasar yang dikehendaki Lawrence dan pemerintah Inggris tersebut bagi bangsa Arab tidak diterima secara pasif, melainkan malah disambut secara aktif. Ini adalah pola untuk menemukan keseluruhan titik temu modern. Umat Islam selalu yang menginginkan modernisasi dan westernisasi; akan tetapi pengluasan yang mereka kehendaki itu bermacam-macam, dan acapkali berhenturan dengan umat Islam yang lain.
Di awal abad 18 Masehi, sebagian negarawan Ottoman menyatakan bahwa kekaisaran mereka ini telah menjadi rendah diri karena kalah dengan kekuatan-kekuatan Eropa barat, baik di bidang militer maupun di bidang-bidang yang lain. Pada tahun 1734, sebuah lembaga pendidikan untuk melatih perwira-perwira angkatan bersenjata dalam matematika Eropa telah dibuka di bawah bantuan hibah, namun tidak lama kemudian ditutup oleh perlawanan tentara Janissari, yang membakar habis kekuatan mereka ini. Setelah itu tidak banyak yang dapat dicapai hingga tahun 1773, ketika sekolah yang sama diperuntukkan bagi angkatan laut, yang mengembangkan juga sekolah teknik-kelautan. Ini adalah wujud kerjasama di tahun 1793 oleh sebuah sekolah teknik militer, namun juga hanya sedikit perkembangan yang dialami sampai setelah pembubaran tentara Janissari di tahun 1826. Mahasiswa di sekolah-sekolah tersebut harus melanjutkan belajar ke Perancis dan akibat yang dapat dirasakan pada saat itu adalah seluruh warga negara Ottoman mampu membaca buku-buku berbahasa Perancis dan mampu mengambil secluruh bentuk ide-ide politik. [2] Hal yang sama juga terjadi di Mesir, segera setelah Muhammad Ali mengangkat dirinya sebagai penguasa negeri ini di tahun 1805. Ia mulai menciptakan angkatan bersenjata dengan model Eropa dan karena itu harus dilatih oleh pelatih-pelatih Eropa.
Pernyataan tersebut dilakukan karena rasa tanggung jawab bagi pembaharuan dalam melatih angkatan bersenjata dan perwira-perwira angkatan laut. Sebagaimana pengganti-pengganti mereka, juga dinyatakan bahwa, apabila negeri-negeri mereka ingin memainkan peranan di dunia bangsa Eropa, maka mereka perlu sejumlah besar rakyatnya dengan pendidikan gaya Eropa untuk mengisi berbagai macam pekerjaan dan jabatan terhormat. Di samping oposisi yang mereka kembangkan ke arah tujuan ini dan sejak awal abad dua puluh di pusat Kekaisaran Ottoman dan di Mesir ada sistem pendidikan barat yang sempurna dimulai sejak sekolah dasar sampai universitas, meskipun propinsi-propinsi di kekaisaran tersebut tengah bergerak menuju akhir kehidupannya.
Para pembaharu yang membawa perubahan-perubahan ini harus menghadapi berbagai gerakan oposisi yang memusuhi, terutama dari golongan ulama yang di Kekaisaran Ottoman telah begitu rapi terorganisir ke dalam sebuah hirarki dengan kelas-kelas yang banyak. Pimpinan hirarki ulama yang paling atas adalah Syaikh al-Islam, yang menjadi salah satu dari tiga orang paling kuat di Kekaisaran tersebut. Sebelum pembaharuan-pembaharuan dimulai, golongan ulama mengontrol semua pendidikan yang lebih tinggi dalam tipe tradisionalnya, bahkan mengontrol semua administrasi hukum di pengadilan dan reformulasi hukum jika dimungkinkan. Intisari tingkat-tingkat lebih tinggi pendidikan Islam tradisional adalah jurisprudensi (fiqh) dan bukannya teologi sebagaimana golongan orientalias Kristen pikirkan. Jenjang yang paling bawah sistem pendidikan ini adalah sekolah-sekolah Al-Qur'an lokal, dimana anak-anak lelaki belajar membaca dan menulis dalam pelajaran hafalan Al-Qur'an. Para pembaharu tidak berusaha merubah sistem pendidikan tradisional ini, melainkan membuat sistem alternatif pada semua tingkat pendidikan. Sejak paruhan abad dua puluh sebagian besar pemuda di seluruh negeri Islam telah terdidik dalam lembaga-lembaga yang terutama mempergunakan model barat dan sistem tradisional telah menjadi terbelakang.
Dalam Islam Sunni (bentuk Islam itu "dibangun" pada negara negara Islam lainnya selain Iran), sang pemimpin negara itu tidak mempunyai kekuasaan untuk membuat undang-undang baru. Satu-satunya undang-undang adalah Syari'ah, hukum Allah. Ulama diakui mempunyai otoritas untuk menciptakan penerapan-penerapan baru asas-asas Syari'ah bilamana situasi-situasi baru menghendaki. Kebanyakan pemimpin negara dapat membuat aturan-aturan yang memperlihatkan bagaimana undang-undang itu ditentukan pada kasus-kasus khusus; misalnya aturan perundangan yang terkadang disebut Qanun. Sebagaimana Kekaisaran Ottoman menjadi lebih terlibat perdagangan dengan Eropa, sebagian ketentuan-ketentuan Syari'ah, sebagai yang dipahami secara tradisional, agaknya sudah tidak memenuhi syarat yang dibutuhkan dan kiranya pejabat pemerintah telah mendesak ulama untuk melakukan perubahan-perubahan. Ketika ulama menolak untuk melaksanakan tuntutan perubahan ini, maka sang penguasa mengizinkan dan mengisukan pengakuan terhadap Qanun-qanun bahkan malah undang-undang yang sama sekali baru. Pertama dari undang-undang hukum baru itu adalah undang-undang Perniagaan yang diumumkan pada tahun 1850, karena diperlukan untuk menciptakan pengadilan lain selain pengadilan Syari'ah. Undang-undang baru ini diikuti oleh undang-undang hukum pidana dan undang-undang perdagangan yang lain. Tak lama kemudian bukan hanya serangkaian undang-undang hukum yang dirubah, melainkan diganti juga sejumlah luas pengadilan yang merupakan lembaga untuk memberikan keputusan jurisdiksi bagi ulama. Jadi dalam hal undang-undang banyak hal yang sama terjadi seperti dalam pendidikan; sistem yang lama ditinggalkan sementara sistem alternatif baru diciptakan.
Bagi umat Islam di India-Inggris begitu amat berbeda. Inggris membangun sekolah-sekolah model Eropa dalam rangka melatih dan mendidik murid-murid untuk menduduki jabatan-jabatan rendah dalam bidang administrasi. Kesempatan pendidikan ini disambut dengan semangat tinggi oleh umat Hindu, namun kurang mendapat perhatian bagi kebanyakan umat Islam. Akibatnya adalah umat Hindu yang bekerja di bidang administrasi pemerincahan jumlahnya lebih besar daripada umat Hindu yang bekerja di negeri ini secara keseluruhan. Kemarahan umat Islam atas kenyataan ini merupakan salah satu faktor yang membawa Pemberontakan besar-besaran bangsa India pada tahun 1857. Setelah Pemberontakan ini padam umat Islam kesal dan patah hati, namun Sir Sayyid Ahmad Khan membujuk umat Islam agar dapat mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah-sekolah Inggris tanpa takut kehilangan keimanannya dan pendidikan tersebut begitu menarik perhatian masyarakat Islam, yang kalau tidak demikian maka umat Islam India akan terjebak ke dalam posisi yang rendah. Untuk tujuan-tujuannya lebih lanjut, Ahmad Khan mendirikan Perguruan Islam Anglo-Oriental, yang kemudian berkembang menjadi Universitas Aligarh. Dia begitu dahsyat ditentang oleh ulama dan golongan konservatif di India, dituduh sebagai bid'ah dan kufur bahkan dihukum mati oleh Mufti Madinah. [3]
Di samping oposisi sejumlah besar umat Islam ini dilancarkan untuk pendidikan Inggris bagi anak-anak mereka, dinyatakan bahwa hanya dengan cara inilah umat Islam mempunyai tempat di masa depan India. Pengikut Sir Sayyid Ahmad Khan adalah Ameer Ali, yang menulis buku yang dalam edisi kemudian diberi judul The Spint of Islam. [4] Dengan cara ini dia mencoba menunjukkan bahwa Islam itu tidak terbelakang, melainkan sesuai dengan semua nilai Kemenangan liberalisme. Dia menjangkau sejarah yang hampir menciptakan titik-titik akhirnya, namun dia memampukan pembaratan umat Islam agar merasa bahwa agama Islam itu tidak rendah mutunya dibandingkan dengan agama Kristen.
Orang dapat memenuhi isi yang menjelaskan semua nilai-nilai yang berbeda tentang baratisasi yang dipegangi oleh umat Islam pada abad sekarang. Kiranya tepat untuk menggunakan istilah golongan "liberal" untuk orang-orang yang menerima tingkat westernisasi intelektual atau pendidikan, namun mereka begitu amat berbeda pada tingkatan westernisasi yang mereka terima. Kebanyakan peduli untuk mempertahankan sesuatu yang Islami secara distinktif. Dalam buku yang berjudul Islamic Foundamentalism and Modernity (halaman 65-70) (lihat Bab 3, catatan 26) saya memberikan keterangan ringkas tentang pemikiran mutakhir umat Islam liberal di berbagai negeri, secara khusus menjelaskan Mohammad Arkoun yang orang Algeria dan Fazlur Rahman yang orang Pakistan itu, yang belakangan telah meninggal dunia. Kedua orang pemikir ini bergerak begitu mudah di percaturan intelektual barat dan mengakui prinsip-prinsip sejarah dan kritisme literer, sungguhpun keprofesorannya di Chicago dan Paris telah memberi mereka kebebasan yang lebih besar untuk menerbitkan pemikiran dari para pemikir di negeri-negeri Islam. Keduanya bersiteguh dengan pendapat bahwa tempat sentral harus diberikan untuk telaah yang segar Al-Qur'an dari pandangan modern dan harus mengindikasikan garis-garis yang mereka pikirkan untuk yang akan datang. Maka kemajuan-kemajuan akan menciptakan arah formasi self image Islam lebih sahih bagi hari ini, namun masih tetap ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Semua gerakan ke arah westernisasi itu sangat ditentang oleh golongan fundamentalis dan mereka terkadang memberi kesan ingin menghilangkan kultur barat sama sekali. Namun demikian, di sisi lain mereka masih tetap ingin memperoleh keuntungan dari produk-produk teknologi barat; dan pada akhirnya mereka juga agaknya menghendaki negeri-negeri mereka itu mampu menghasilkan barang-barang tersebut. Apa yang mereka rasa gagal memahami adalah, meskipun manufaktur televisi dan komputer itu menjadi hal yang teknis semata tidak berkaitan dengan agama, hanyalah mungkin dihasilkan bila ada kerja keras dengan dibukanya pikiran manusia berasosiasi dengan pandangan barat yang modern; dan pembukaan pikiran manusia ini agaknya adalah yang diawasi keras oleh ulama.
http://media.isnet.org/antar/Watt/Hasrat.html

Ilmu dan teknologi menurut Islam

Menurut Sri Sultan H.B. X, Yogyakarta pernah mengalami tiga masa peradaban seperti abad 70 ada peradaban kuno dengan berkembangnya agama Hindu serta peradaban Islam di Mataram dengan masyarakatnya yang dinamis dan pluralis serta mempunyai Dalam nota pernyataan kehendak antara Pemerintah Provinsi DIY dan Pemerintah St Petersburg berhasrat untuk mempererat hubungan persahabatan yang saling menguntungkan di bidang ekonomi dan industri, ilmu pengetahuan dan teknologi, Sentra Informasi IPTEK merupakan portal informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan modern, dalam hubungannya dengan intisari Islam, yaitu Rukun Iman dan Rukun Islam.Barat mampu menjajah Islam karena memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi itu, sebab itu kaum Muslim harus juga Filsafat Sains Menurut Al-Quran, Mizan, Bandung , 1988. al-Hassan Yang diislamkan adalah ilmu dalam diri al-alim, dan bukan al-ma'lum (obyek ilmu), bukan pula teknologi. Yang diislamkan adalah paradigma saintifiknya dan sekaligus worldview-nya. Jika paradigma dan worldview-nya telah berserah diri pada Pertama, kata islami menunjukkan suatu periode sejarah, kedua, menunjukkan suatu aktivitas yang mengandung nilai-nilai Islam. Sedangkan arti dari ilmu pengetahuan, menurut Sayid Husein Nasr --seorang tokoh pertama dalam pembicaraan FTI UII, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia dan pengertian computing menurut serta pusat-pusat pengembangan ilmu dan teknologi Dalam pandangan Islam, ilmu yang diterapkan atau teknologi adalah untuk mensyukuri nikmatNya yang berupa ilmu yang diajarkan pada orang yang mau membaca tanda-tandaNya. Tasykir adalah konsekuensi dari ta'lim. Di atas dasar terdasa ini, etika teknologi dalam Islam bukanlah etika humanistik yang menganggap manusia sebagai penakluk alam, tetapi sebagai imam dari salat dan tasbih semesta dari semua ciptaanNya yang menurut Sang Maha Pencipta telah diberi hak Pengertian Ilmu dan Tsaqâfah Ilmu, menurut An-Nabhani, adalah pengetahuan (knowledge, ma Tidak seperti sekarang, penguasaan sains dan teknologi umat Islam payah, sementara memberikan informasi tentang bagaimana kita dalam menggunaka teknologi menurut islam di tiru asing, tapi orang2 Indonesia juga dapat mengakses dan mengembnagkannya. jadinya, ilmu Roh menurut ajaran agama Buddha; pendapat-orang-tentang-manusia-dan-teknologi; asal ilmu bahasa dalam islam; pengetahuan rasional dalam filsafat; pengertian pendekatan filsafatPerkongsian Ilmu-Ilmu Islam amaran tuhan kepada semua penduduk Islam di Rusia dan Dagestan. Menurut ini gergasi cacat yang dimunculkan oleh teknologi ilmu pengetahuan » tiga falsafah pengembangan teknologi » perkembangan ilmu agus comte » sains dan teknologi menurut filsafat islam » agama dan teknologi » filsafat ilmu zaMAN Allah menyuruh manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan, tidak hanya ilmu agama, tetapi juga ilmu umum, seperti ilmu alam, ilmu pasti, ilmu-ilmu sosial dan budaya serta teknologi. KEDUDUKAN ILMU MENURUT ISLAM Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat AL qur'an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus Membangun Sains & Teknologi Menurut Islam Semoga mendapat ilmu dna hikmah atas berkat dan usaha dalam menanam rasa cinta dan takutkan Singkatnya menurut Al-Attas sukses tidaknya pengembangan islamisasi ilmu tergantung pada posisi manusia itu sendiri (subjek ilmu dan teknologi). Sementara menurut Ismail al Faruqi, islamisasi ilmu pengetahuan dimaknai sebagai upaya Adapun menurut hemat penulis agar pendidikan Islam terus berkembang dan selalu sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Maka perlu adanya integrasi anrtara pendidikan Islam Tradisional (pesantren) yang sepanjang Menurut saya artikel Islam dan Ilmu khususnya mengenai “Klasifikasi Ilmu Menurut Ulama tidak diragukan lagi, ini terbukti karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.”Menurut mereka, pandangan terhadap dunia yang mekanistis itu telah menggiring manusia kepada atheisme (kekafiran). Tapi pendukung mekanisme seperti Beeckman, Basso, Gasendi, dan Boyle tidak terima. Dengan dalih konsep mukjizat, Boyle misalnya, Teknologi bisa serasi dengan maqasid syariah dan bukan dengan nafsu manusia. Dengan worldview Islam akan lahir ilmu yang sesuai dengan fitrah manusia, fitrah alam semesta, dan fitrah yang diturunkan (fitrah munazzalah), Jika analisa Capra di atas dikorelasikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala dampaknya, seperti dijelaskan di atas, kayaknya analisa tersebut sangat relevan. Menurut Holmes Rolston III, kerangka kerja ilmiah Bagaimana Hukum Bayi Tabung menurut Islam ? Teknologi bayi tabung dan inseminasi buatan merupakan hasil terapan sains modern yang pada prinsipnya bersifat netral sebagai bentuk kemajuan ilmu kedokteran dan biologi. Sehingga meskipun memiliki daya guna tinggi, namun juga sangat rentan terhadap penyalahgunaan dan kesalahan etika bila dilakukan oleh orang yang tidak beragama, beriman dan beretika sehingga sangat potensial berdampak negatif dan fatal. IPTEK Menurut Islam. 09:54 By Saad Filsafat Hasyim, S.Sos. Pandangan Al-Quran tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw .

takrifan teknologi pendidikan

Berbagai-bagai takrifan telah diberikan mengenai teknologi pendidikan
"Teknologi pendidikan ialah gabungan manusia, peralatan, teknik dan peristiwa yang bertujuan untuk memberi kesan baik kepada pendidikan"
(Crowell (1971):Encyclopedia of education)
"Teknologi dalam pendidikan ialah penggunaan kemahiran dan teknik moden dalam keperluan latihan, yang meliputi kemudahan belajar dengan menggunakan persekitaran setakat mana ianya menimbulakn pembelajaran"
(Uhwin Derek (1976): Applying Educational Technology)
Kesimpulan: Teknologi pendidikan ialah satu sistem yang meliputi alat dan bahan media, organisasi yang digunakan secara terancang bagi menghasilkan kecekapan dalam pengajaran dan keberkesanan dalam pembelajaran.
Kepentingan teknologi pendidikan dalam pengajaran dan pembelajaran
Melicinkan proses pengajaran dan pembelajaran kerana berfokuskan kepada isi-isi penting kepada topik yang akan disampaikan.
Menjimatkan masa, tenaga dan wang.
Mengelakkan rasa bosan pelajar seterusnya mengekalkan minat pelajar. Ia juga boleh menghiburkan pelajar.
Mengelakkan berlakunya tidak faham atau salah tafsir terhadap konsep melalui deria melihat, mendengar atau menyentuh.
Membetulkan sebarang kekeliruan atau salah tafsir kerana ia memberi sesuatu gambaran yang menyeluruh dan jelas sesuatu konsep dan kaitannya dengan kehidupan seharian.
Melibatkan pelbagai deria pelajar. Cth: penggunaan visual yang diikuti oleh audio akan melibatkan deria lihat dan dengar dan mungkin deria sentuh. Penglibatan deria ini akan meningkatkan daya ingatan pelajar.
Memberi kelainan dan kepelbagaian kepada kaedah mengajar.
Membantu pelajar mendapat kesan pembelajaran yang maksimum dengan penggunaan masa yang minimum.
Memperkayakan pengalaman pelajar. Cth: media bergerak boleh memperkayakan pengalaman murid. Kejadian yang tidak pernah mereka lihat atau alami akan dapat mereka saksikan sendiri dan ini menjadikan mereka seoalah-olah mereka mengalaminya.
Prinsip menggunakan teknologi pendidikan dalam proses pengajaran dan pembelajaran
Ia hanya merupakan sebagai bahan bantu mengajar dan tidak boleh digunakan untuk menggantikan pengajaran. Ia digunakan untuk menggantikan pengajaran. Ia digunakan untuk membantu guru mengajar sesuatu topik dengan lebih berkesan.
Ia mesti digunakan untuk pengajaran dan bukan untuk hiburan dan membuang masa.
Penggunaannya mesti dirancang dalam tiga peringkat iaitu: sebelum kegunaan - merancangmasa dan cara bagaimana mengaitkannya dengan topik pengajaran. semasa kegunaan - merancang ulasan dan penekanan aspek-aspek penting yang dapat membantu pembelajaran. selepas kegunaan - merancang aktiviti lanjutan seperti soalan-soalan, kesimpulan dan penilaian.
Ia mesti dipilih berdasarkan kesuaiannya dari segi topik dan objektif pelajaran, latar belakang pelajar, saiz kelas dan keadaan fizikal bilik darjah.
Ia mesti digunakan untuk mencapai sesuatu objektif pelajaran dan peringkat perkembangan pelajaran itu sama ada: - pengenalan topik - perkembangan pelajaran iaitu penerangan konsep - penutup dan kesimpulan topik pelajaran - penilaian kefahaman terhadap topik
Digunakan mengikut masa yang sesuai iaitu masa yang dapat merangsang pembelajaran
Digunakan dengan merujuk kepadanya dan bukan sekadar untuk menunjuk-nunjuk sahaja.
Selepas digunakan tanggalkan atau ubah supaya tidak mengganggu pelajar belajar seterusnya.
Setelah tamat sesi pengajaran, pamerkan untuk rujukan kelas di papan buletin kelas.
Ciri-ciri dan jenis teknologi pendidikan yang baik
Alat yang dapat menjelaskan idea - idea yang kabur dan menrangkan isi-isi pelajaran. Contoh: Penggunaan cek terbuka dan tertutup yang telah diperbesarkan
Alat yang besar dan jelas untuk dilihat oleh semua pelajar. Contoh: Tulisan dan angka yang ditulis dalam transperensi mestilah besar dan jelas.
Tulisan dan gambar perlu dipelbagaikan warnanya. Contoh: Gunakan plebagai warna pen untk memberi penekanan kepada perkataan-perkataan dalam topik yang ingin diajar.
Gunakan bahan yang boleh tahan lama dan boleh disimpan.
Tunjukkan hasil dan kemahiran yang baik sekiranya alat dibuat sendiri.

mencari cinta Ilahi

Ahlan wa sahlan